Salam Teater!
Nah, mungkin sebagian
dari kalian sudah banyak yang pernah dengar, mengetahui, atau sudah pernah
bergabung dalam kelompok teater. Apa sih
Teater?
Ya, mungkin banyak
dari kalian mengartikan teater itu sama sepertihalnya drama dan seputar akting,
atau yang kalian sering lihat ditelevisi teater itu gak beda jauh sama FTV, Sinetron
ataupun Film. Hmm, Hampir tepat sih tapi ini lebih jelasnya!
Kata teater itu sendiri berasal dari
bahasa Yunani yang berarti gedung atau tempat pertunjukkan. Adapun kata teater
dalam bahasa Inggris, diartikan sebagai berikut:
1. Tempat
pertunjukkan, tempat orang menonton pertunjukkan.
2. Tontonan yang
disajikan digedung pertunjukan terutama yang menyajikan lakon.
3. Adegan, permainan
yang dipandang sebagai drama atau bahan-bahan dramatik.
Kemudian, bagaimana Teater masuk
Indonesia? Dan apa saja aspek pendukung teater?
Didalam masyarakat kita teater lebih
didekatkan pada pengertian drama dan seputar akting. Pada jaman penjajahan di
Indonesia dahulu, teater sudah ada yang dikenal dengan toneel. Budayawan dari
Surakarta Sri Paduka Mangkunegara VII menggunakan istilah Sandiwara untuk
teater. Sandiwara berasal dari dua kata yaitu sandi dan warah, sandi berarti
tersamar atau terselubung atau juga rahasia, sedangkan warah berarti ajaran,
atau nasihat, atau juga didikan. Jadi sandiwara adalah pendidikan atau nasihat
yang tersamar. Sandiwara sendiri berarti sebuah bentuk seni pertunjukkan dengan
peraga manusia sebagai pemain yang membawakan lakon ajaran atau didikan yang
tersamar. Biasanya sandiwara menggunakan iringan alat musik gamelan atau
karawitan.
Aspek Pendukung Seni Teater
Didalam penyajiannya, teater
merupakan bentuk pertunjukkan yang kompleks. Dalam teater tercakup beberapa
seni lain yang ikut mendukung keberadaan seni teater. Seperti seni sastra, seni
peran, seni gerak, seni rupa, seni musik bahkan seni tari.
Teater menggunakan seni sastra
sebagai bahan dasar dari cerita dan dialognya. Sedangkan seni peran atau akting
merupakan bagian yang pokok yang membedakan seni drama atau teater dengan
seni-seni lainnya.
Seni musik juga merupakan salah satu
aspek yang sangat penting dalam penyajian teater. Musik dalam teater bukan lagi
hadir sebagai pengiring atau pemanis dalam penyajian teater. Tetapi bahkan bisa
sebagai pembentuk dan penegas suasana adegan. Bahkan yang terpenting musik bisa
hadir sebagai pembeda dari karakter tokoh saat pemunculannya.
Seni tari sering dipakai sebagai
dasar pembentuk karakter bagi seorang pemain. Gerak lembut, atau gerak penuh
emosional dapat disajikan dengan gerak tari. Tari juga dapat digunakan untuk
menggantikan gerak biasa menjadi gerak yang indah dan maknawi. Terkadang
gerakan tari bisa menggambarkan simbol-simbol tertentu.
Bentuk-bentuk Seni Teater
Bentuk drama/teater berdasarkan
wujud penyajiannya dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1). Tragedi; 2). Komedi; dan
3). Tragedi Komedi.
Kisah-kisah tragedi misalnya Kisah
Jayaprana dan Lanonsari dari Bali, dll. Adapun Drama Komedia adalah drama yang
isi ceritanya penuh dengan humor. Dalam kisahnya biasanya berakhir dengan
bahagia (happyending). Drama jeni ini awalnya dipentaskan bagi Dewa apollo atau
dewa matahari yang memberi kehidupan dan kesuburan di muka bumi. Istilah komedi
berasal dari kata cosmos yang berarti gembira atau senang.
Sedangkan drama Tragikomedi ialah
drama yang menggabungkan drama bentuk tragedi dengan bentuk drama komedi.
Isinceritanya memuat kesedihan tetapi didalamnya atau pada tengahnya memuat
humoran-humoran segar yang membantukpenonton untuk mengikuti alur cerita.
0 komentar "Teater itu, Apa?", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar