Makyong
merupakan suatu jenis teater tradisional yang bersifat kerakyatan. Makyong yang
paling tua terdapat di pulau Mantang, salah satu pulau di daerah Riau. Pada
mulanya kesenian Makyong berupa tarian joget atau ronggeng. Dalam
perkembangannya kemudian dimainkan dengan cerita-cerita rakyat, legenda dan
juga cerita-cerita kerajaan. Makyong
juga digemari oleh para bangsawan dan sultan- sultan, hingga sering dipentaskan
di istana-istana. Bentuk teater rakyat
makyong tak ubahnya sebagai teater rakyat umumnya, dipertunjukkan dengan
menggunakan media ungkap tarian, nyanyian, laku, dan dialog dengan membawa
cerita-cerita rakyat yang sangat populer di daerahnya. Cerita-cerita rakyat
tersebut bersumber pada sastra lisan Melayu.
Daerah
Riau merupakan sumber dari bahasa Melayu Lama. Ada dugaan bahwa sumber dan akar
Makyong berasal dari daerah Riau, kemudian berkembang dengan baik di daerah
lain. Pementasan makyong selalu diawali dengan bunyi tabuhan yang dipukul
bertalu-talu sebagai tanda bahwa ada pertunjukan makyong dan akan segera
dimulai. Setelah penonton berkumpul, kemudian seorang pawang (sesepuh dalam
kelompok makyong) tampil ke tempat pertunjukan melakukan persyaratan sebelum
pertunjukan dimulai yang dinamakan upacara buang bahasa atau upacara membuka tanah
dan berdoa untuk memohon agar pertunjukan dapat berjalan lancar.
Penari dalam
pertunjukan makyong
0 komentar "Makyong", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar