Drama-drama
agama hanya berkembang di Spanyol Utara dan Barat karena sebagian besar Spanyol
dikuasai Islam. Ketika kekuasaan Arab dapat diusir dari Spanyol kira-kira tahun
1400, maka drama dijadikan salah satu media untuk “menghistorikan” kembali
bekas jajahan Arab. Teater berkembang sebagai media dakwah agama. Inilah
sebabnya drama agama berkembang di
Spanyol. Gereja sangat berperan dalam pengembangan drama. Pertunjukan yang
berkembang adalah Autos Sacramentales dengan ciri-ciri antara lain:
x Tokoh-tokoh dalam cerita adalah tokoh
simbolik, misalnya si Dosa, Si Bijaksana dipertemukan dengan tokoh supranatural
dan manusia biasa dengan cerita berdasarkan
kehidupan sekuler maupun ajaran-ajaran gereja.
x Dipertunjukkan di atas kereta
kuda (dua tingkat) yang dinamai carros. Kereta-kereta kuda tadi juga membawa
setting.
x Pertunjukan dilakukan oleh
rombongan profesional yang selalu berhubungan dengan gereja
x Pertunjukannya selalu diselingi
tarian dan pada saat istirahat diisi dengan Farce pendek. Unsur Farce berdampak masuknya sekularisme
dalam drama Autos dan berakibat gereja
melarang Autos pada tahun 1765 karena merajalelanya semangat Farce dan
menyimpang dari ajaran-ajaran agama.
Teater Zaman Emas Spanyol
Drama
di luar gereja yaitu drama sekuler juga
berkembang pesat. Pada tahun 1579 telah berdiri gedung permanen di Madrid.
Bentuk gedung teater ini mirip dengan Elizabethan di Inggris. Pelopor drama
sekuler di Spanyol ialah Lope de Rueda (1510-1565). Ia dramawan, aktor dan
produsen yang mendirikan gedung teater permanen di Spanyol. Tetapi
profesionalisme dalam teater baru
berkembang setelah kematiannya tahun 1580-an.
Pada abad 17, teater di Perancis
menjadi penerus teater abad pertengahan,
yaitu teater yang mementingkan pertunjukan dramatik, bersifat seremonial dan
ritual kemasyarakatan.
Terdapat
kecenderungan menulis naskah yang menggabungkan drama-drama klasik dengan tema-
tema sosial yang dikaitkan dengan budaya pikir kaum terpelajar. Dramawan
Perancis bergerak lebih ekstrim dalam mengembangkan bentuk baru tragedi klasik
yang melampaui tragedi Yunani yang padat, cermat, dan santun. Lahirlah Klasisme
baru atau neo klasik yang memiliki
konvensi sebagai berikut.
x Mengikuti dan memahami konsep pembuatan
naskah klasik.
x Menjaga kemurnian tipe drama.
x Setia kepada kaidah klasik.
x Berorientasi pada fungsi
drama.
x Menitikberatkan pada konsep
tentang kebenaran dan moral kebaikan.
x Setia kepada keutuhan waktu, tempat, dan peristiwa.
x Hanya mengakui dua bentuk drama
yaitu tragedi dan komedi.
0 komentar "Teater abad 17 di Spanyol dan Perancis", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar