Waktu
dan tempat pertunjukan teater yang pertama kali dimulai tidak diketahui. Adapun
yang dapat diketahui hanyalah teori tentang asal mulanya. Di antaranya teori
tentang asal mula teater adalah sebagai berikut.
x Berasal dari upacara agama
primitif. Unsur cerita ditambahkan pada upacara semacam itu yang akhirnya
berkembang menjadi pertunjukan teater. Meskipun upacara agama telah lama
ditinggalkan, tapi teater ini hidup terus hingga sekarang.
x Berasal dari nyanyian untuk
menghormati seorang pahlawan di kuburannya.
Dalam acara ini seseorang mengisahkan riwayat hidup sang pahlawan yang
lama kelamaan diperagakan dalam bentuk teater.
x Berasal dari kegemaran manusia
mendengarkan cerita. Cerita itu kemudian juga dibuat dalam bentuk teater (kisah
perburuan, kepahlawanan, perang, dan lain sebagainya).
Rendra
dalam Seni Drama Untuk Remaja (1993), menyebutkan bahwa naskah teater tertua di
dunia yang pernah ditemukan ditulis seorang
pendeta Mesir, I Kher-nefert, di zaman
peradaban Mesir Kuno kira-kira 2000 tahun sebelum tarikh Masehi. Pada zaman itu
peradaban Mesir Kuno sudah maju. Mereka sudah bisa membuat piramida, sudah
mengerti irigasi, sudah bisa membuat kalender, sudah mengenal ilmu bedah, dan juga sudah mengenal
tulis menulis.
I
Kher-nefert menulis naskah tersebut untuk sebuah pertunjukan teater ritual di
kota Abydos, sehingga terkenal sebagai
Naskah Abydos yang menceritakan pertarungan antara dewa buruk dan dewa baik.
Jalan cerita naskah Abydos juga diketemukan tergambar dalam relief kuburan yang lebih tua. Para ahli bisa
memperkirakan bahwa jalan cerita itu sudah ada dan dimainkan orang sejak tahun
5000 SM. Meskipun baru muncul sebagai naskah
tertulis di tahun 2000 SM. Dari hasil penelitian yang dilakukan
diketahui juga bahwa pertunjukan
teater Abydos terdapat unsur-unsur teater
yang meliputi pemain, jalan
cerita, naskah dialog, topeng, tata busana, musik, nyanyian, tarian, selain itu
juga properti pemain seperti tombak, kapak, tameng, dan sejenisnya.
0 komentar "Asal Mula Teater", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar