Regenerasi

Salam Teater!
                Kegiatan Teater Lopis tentu akan diawali dengan dukungan UKM Anzni, yang menaungi Teater Lopis. Hal itulah yang membuat proses regenerasi Teater Lopis dimulai dengan tahap pengenalan dan regenerasi UKM Anzni terlebih dahulu. Tahap awal pergerakan regenerasi dilaksanakan dengan orientasi mengenai Anzni yang kemudian menjurus pada orientasi mengenai Teater Lopis. 
                Pengetahuan seni pentas (juga sejarah teater dan sastra drama) kemudian coba diajarkan dalam rangka pembelajaran proses seni teater. Pengurus bertanggung jawab penuh dalam memberikan pembelajaran teater tersebut secara terus menerus dari setiap angkatan. Pengurus juga dituntut memberikan pengalamannya dan harus dapat mengantarkan anggotanya secara bersama untuk berhasil menciptakan karya-karya seni teater ataupun lainnya disetiap tahun angkatannya. Untuk mendukung hal tersebut, maka pengurus harus membuat progam yang dapat menunjang berjalannya proses tersebut.
                Meski Teater Lopis sebagai unit pengembangan seni yang formal karena lahir dalam lingkungan kampus, Teater Lopis belum memiliki sistem penerimaan anggota maupun pengurus secara khusus. Hal tersebut karena Teater Lopis belum memiliki sturktur progam yang tersusun secara mandiri dan kebijakan-kebijakannya masih bermuara sesuai kebijakan dari UKM Anzni. Maka atas perihal tersebut pula, Teater Lopis berharap mampu dapat membuat progam yang tersusun dan berjalan secara mandiri, agar kemudian hari Teater Lopis memiliki regenerasi lebih baik lagi.
                Sementara ini, sistem penerimaan calon anggota dan pembelajaran seni-teater, dikoordinasi kan oleh UKM Anzni yang kemudian menjurus pada pemilihan unit teater, yaitu kami melalui kegiatan Pelangi 1, yang kemudian dilanjutkan dengan penerimaan calon pengurus pada kegiatan Pelangi 2. Tidak ada penyeleksian dalam menerima anggota, kami sepenuhnya menerima semua mahasiswa yang hendak menjadi anggota Teater Lopis, karena kami tidak membatasi banyaknya anggota. Berbeda dengan penerimaan calon pengurus, kami akan melaksanakan penyeleksian jika jumlah mahasiswa yang mencalonkan diri menjadi pengurus lebih banyak dari jumlah kebutuhan kepengurusan kami.
                Maka bagi mahasiswa yang menghendaki bergabung menjadi calon anggota wajib mengikuti Pelangi 1. Dan kedepan kami telah menyiapkan progam khusus berupa kegiatan lanjutan dalam penerimaan anggota baru yaitu kegiatan pendidikan dan latihan khusus yang berorientasikan khusus mengenai seni teaternya saja secara khusus. Tidak ada tuntutan berarti bagi mereka calon anggota, kami hanya mengkonfirmasi  komitmen, kedisiplinan, ketekunan serta ketahanan mereka dalam upaya berkarya bersama kami. Tradisi yang kini kami jalani, calon anggota belumlah kami libatkan dalam pementasan yang sedang/hendak digelar, justru para anggota lah akan menampilkan pementasan kepada mereka calon anggota.
                Setelah proses penerimaan ini selesai dan mereka telah dinyatakan menjadi anggota kami, barulah kami memberikan tugas mereka untuk membuat sebuah pementasan tanpa peran kami anggota lama/pengurus yang kemudian akan ditampilkan pada kami. Dan setelah itulah kami akan belajar bersama dan membuat pementasa kembali secara bersama-sama.
                Seperti yang kami kutip pada laman kelompok teater lainnya: Sesungguhnya, hasil dari kegiatan apa pun, hanya bukti yang sementara saja sifatnya. Tekad, ketekunan, kerjakeras dan upaya pewujudan impian anak-anak muda yang ingin mengungkap jatidiri lewat teater, adalah hal yang lebih patut dihargai. Kepada siapakah, perkembangan teater Indonesia di masa depan bergantung, jika bukan kepada anak-anak muda itu?
                Regenerasi teater sudah tentu harus menyentuh berbagai bidang. Bukan hanya wilayah keaktoran saja yang perlu digarap. Teater membutuhkan penonton, dramaturg, sutradara, kritikus, pemikir, penulis, pekerja panggung, manajemen pengelolaan, penyandang dana dan wadah pementasan. Semua unsur itu seharusnya merupakan kekuatan-kekuatan yang menyatu dan sinergis. Satu hal yang juga tak kurang pentingnya, adalah, teater membutuhkan ruang gerak yang sepadan tanpa kecurigaan. Hal itu penting bagi pengembangan imajinasi kreatif dan kemungkinan lahirnya berbagai inovasi. 
                Waktu masih panjang. Perjalanan masih sangat jauh. Regenerasi hanya salah satu upaya. Dan, tentu, sulit berjalan baik tanpa didukung masyarakat. Maka, kami pun sama menunggu dukungan dari Anda semua!

                                                                                                                                           
Pengurus,

0 komentar "Regenerasi", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar